UNIVERSITAS Diponegoro (Undip) ingin menjadi paru-paru Kota Semarang. Populasi kendaraan di Kota Semarang terus bertambah sehingga polusi terus terjadi. Kampus Undip, terletak di Pleburan dan Tembalang, dapat mengurangi polusi tersebut jika dikelola dengan baik.
Gagasan tersebut mengemuka saat Undip memperingati Hari Bumi, Jumat (20/4) kemarin. Rangkaian acara peringatan Hari Bumi maish berlangsung hingga hari ini dan dijadwalkan baru selesai Minggu (22/4) esok.  Acara  diawali dengan sepeda bersama Rektor Undip mengelilingi kampus dan dilanjutkan dengan senam bersama dan pembuatan Biopori di kampus Undip Tembalang (20/04).
Dalam sambutannya, Rektor Undip Soedharto P Hadi menyampaikan kini Undip telah memiliki track sepeda sehingga diharapkan mahasiswa yang tinggal di sekitar Undip berkenan menggunakan sepeda sebagai alat taransportasi ke kampus.
“Dengan luas lahan Undip sekitar 185 hektar. Idealnya 70% luas lahannya  adalah Ruang Terbuka Hijau (RTH). meski masih tercapai 50% dan kini sudah ada sekitar 2500 pohon di Undip. namun kami terus mengupayakan agar pencapaian RTH 70% dikampus dapat segera terwujud,” kata pria yang juga dosen Magister Ilmu Lingkungan Undip itu.
“Optimalisasi RTH salaah satunya akan digunakan untuk menanam Biopori. Dengan menanam tanaman ini Kualitas air artetis yang ada di Undip akan lebih bersih. karena salah satu fungsi dari tanaman ini sendiri adalah  sebagai penyaring air dan dapat pula menghasilkan kompos. Perawatan dari biopori ini sendiri nantinya akan dilakukan oleh rektorat beserta fakultas dan beberapa ukm,” lanjutnya.
Lihat sumber disini