.

Profil, Sejarah, dan Prestasi PSIS Semarang


Profil PSIS Semarang
Nama Lengkap : Persatuan Sepakbola Indonesia Semarang
Julukan : Laskar Mahesa Jenar
Berdiri : 18 Mei 1932
Stadion : Std. Jatidiri (kapasitas 25.000)
GM :  Ferdinand Hindiarto
Manajer : Setyo Agung Nugroho
Pelatih : Firmandoyo
Ass. Pelatih : Eko Purjianto
Website Resmi : www.psisclub.com
Suporter : Panser Biru dan SNEX

Sejarah
Persatuan Sepak Bola Indonesia Semarang atau PSIS merupakan klub sepak bola asal Semarang, Jawa Tengah, Indonesia yang bermarkas di Stadion Jatidiri Semarang. Julukan klub ini adalah “Laskar Mahesa Jenar”. PSIS adalah klub pertama di Liga Indonesia yang pernah menjadi juara Divisi Utama (1999) dan kemudian terdegradasi ke Divisi I pada musim berikutnya (2000). PSIS kemudian berhasil menjuarai kompetisi Divisi I nasional (2001), dan berhak berlaga kembali di kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia. PSIS juga tercatat sebagai klub ketiga yang pernah menjuarai Perserikatan dan Divisi Utama Liga Indonesia, setelah Persib Bandung dan Persebaya Surabaya.

Stadion Jatidiri
PSIS berdiri pada 1932 ketika Semarang masih berada di bawah kekuasaan pemerintah kolonial Belanda. Yang pertama tercatat adalah team sepak bola adalah UNION. Tim yang berdiri pada 2 Juli 1911 itu hanyalah sebutan bagi tim dengan nama Tionghoa Hoa Yoe Hwee Koan. Tim ini mendapatkan hak rechspersoon pada 1917 dari pemerintah kolonial. Selanjutnya ada pula tim bernama Comite Kampioens-wedstrijden Tionghoa (CKTH) dengan gedung olahraga di wilayah Seteran. Pada 1926, tim ini berubah nama menjadi Hwa Nan Voetbalbond (HNV). Klub ini bahkan telah melakukan pertandingan ekshibisi dengan klub luar negeri asal Taiwan, Loh Hua Team Voetbalbond.

Di kalangan pendukung pribumi, perkumpulan yang menonjol adalah Tots Ons Doel (TOD) yang didirikan pada 23 Mei 1928, bermarkas di Tanggul Kalibuntang (sekarang Jalan Dr Cipto). Dalam perjalanannya Tots Ons Doel berganti nama menjadi PS Sport Stal Spieren (SSS). PS SSS inilah yang kemudian menjadi cikal bakal PSIS Semarang. Pada tahun 1930 tim ini berganti nama menjadi Voetbalbond Indonesia Semarang (VIS) yang berlatih di Lapangan Karimata Timur. Setelah PSSI lahir pada 19 April 1930, Voetbalbond Indonesia Semarang berganti nama penjadi Persatuan Sepak bola Indonesia Semarang (PSIS) tepatnya 18 Mei 1932 yang beranggotakan klub sepak bola Romeo, PSKM, REA, MAS, PKVI, Naga, RIM, RDS dan SSS. Adapun nama klub SSS kemudian berganti menjadi berbahasa Indonesia, Sport Supaya Sehat, sampai sekarang.

Julukan
Mahesa Jenar merupakan tokoh utama dalam cerita Nagasasra dan Sabukinten karya S.H. Mintardja. Cerita yang populer tahun 1960 ini mengisahkan tentang sosok mantan prajurit Kasultanan Demak dalam upaya mencari pusaka kerajaan, yakni keris Nagasasra dan Sabukinten. Mahesa Jenar dikenal pula sebagai Senapati Rangga Tohjaya. Gelar itu didapatnya saat masih menjabat sebagai salah satu prajurit pilihan di Kerajaan Demak. Mahesa Jenar berasal dari Kadipaten Pandan Arang (Semarang). Mahesa Jenar dikenal dengan sikapnya yang jantan dan ksatria. Mahesa Jenar adalah julukan yang diberikan kepada Tim PSIS Semarang.

Prestasi
Skuad PSIS Semarang 1987 menjelang final perserikatan
melawan Persebaya di Stadion GBK
Sejak pertama kali berdiri, PSIS sudah dikenal sebagai tim medioker di kompetisi Perserikatan Indonesia. Prestasi tim pun tidak terlalu bagus tapi juga tidak bisa dikatakan jelek. Terbukti PSIS baru bisa mencicipi gelar juara pada 1987 setelah mengalahkan Persebaya Surabaya di final kompetisi perserikatan PSSI dengan skor 1-0 melalui gol tunggal Syaiful Amri.
Di kompetisi berikutnya, PSIS nyaris terjerumus dalam lubang degradasi. Hal itu tak lepas dari sikap tak sportif Persebaya yang terkenal dengan sebutan “Sepak Bola Gajah”. Dalam sebuah pertandingan, tim berjuluk Bajul Ijo itu mengalah 12-0 dari Persipura Jayapura. Beruntung, PSIS masih mampu bertahan dan terus bertahan dengan peringkat tim medioker.
Prestasi tertinggi PSIS adalah ketika menjuarai Kompetisi Divisi Utama Perserikatan PSSI tahun 1987 dan Juara Liga Indonesia 1999. Pada musim 2006 PSIS menjadi runner-up Liga Indonesia. Di final, tim yang saat itu dilatih Bonggo Pribadi kalah dari Persik Kediri dengan skor 0-1 di Stadion Manahan, Solo. Selain itu, PSIS juga tampil sebagai runner-up Piala Emas Bang Yos (PEBY) yang terakhir, diadakan di Jakarta akhir tahun 2006.

Daftar Prestasi PSIS Semarang

Skuad PSIS Semarang 1998/1999
> Perserikatan
- Juara I Liga Indonesia 1986/1987
  (Std. GBK - PSIS vs Persebaya 1 - 0 ; Syaiful Amri)

> Liga Indonesia
- Juara I Liga Indonesia V 1998/1999
  (Std. Klabat Manado - PSIS vs Persebaya 1 - 0 ; Tugiyo)
- Juara I Divisi I 2000
- Juara III Liga Indonesia XII 2005
- Juara II Liga Indonesia XIII 2006

> Turnamen
- Juara II Suratin Cup 2003
- Juara I Suratin Cup 2004
- Juara III PEBY 2005
- Juara II PEBY 2006

> Prestasi Internasional
- Runner-up Piala Sultan Hassanah Bolkiah 1987 di Brunei Darussalam (kalah 1 - 4 melawan Malaysia di final)
- Fase penyisihan AFC Champhions League 1999/2000 (kalah agregat 4 - 9, melawan Suwon Samsung Bluewings/Korsel)

PSIS Semarang Musim 2012/2013

Skuad PSIS Semarang Musim 2012/2013
Pada musim 2013 ini, PSIS berlaga di kompetisi Divisi Utama PT Liga Indonesia. Tim kebanggaan warga Semarang ini dikelola oleh PT Setia Binanusa yang berlokasi di Jakarta. Investor tersebut menunjuk Ferdinand Hindiarto sebagai general manager dan Setyo Agung Nugroho sebagai manajer tim. Lebih lengkapnya klik disini

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *