Golden Flower Group bangun Paragon City 2 dan The Pinnacle
The Pinnacle Semarang |
SEMARANG, suaramerdeka.com - Kawasan segitiga emas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran
dalam waktu dekat tampilannya akan kembali berubah. Gedung baru pusat
perbelanjaan mewah, hotel, perkantoran, apartemen, dan kondotel tak lama lagi
hadir di areal tersebut.
Golden Flower Group yang sebelumnya sukses membangun Paragon City, bakal
membangun kompleks superblok mewah Paragon 2. Lokasinya tepat di samping
Paragon 1 yang kini digunakan sebagai tempat parkir roda dua serta area eks
Hotel Merbabu.
Selain Paragon 2, Golden Flower Group juga akan membangun sebuah
apartemen dan kondotel The Pinnacle yang berada di Jalan Pandanaran. Tower 22
lantai tersebut rencananya dilaunching bulan depan dan tahap konstruksinya
dimulai Agustus mendatang. Pertengahan 2014, pembangunan ditarget sudah
rampung.
Proyek Sky Line di Jalan Pemuda dan sebuah properti apartemen bernama
Boulevard Vue juga akan dibangun di Jalan Sisingamangaraja. The Pinnacle
diyakini bakal meraup sukses seperti apartemen Warhol Residences (W/R) Simpang
Lima yang kini dalam proses penyelesaian pembangunan, namun sudah ludes
terjual.
Komisaris Utama Golden Flower Group, Po Soen Kok mengungkapkan, investasi
properti seperti apartemen rupanya begitu menarik minat konsumen. Sebagian
besar pembelinya adalah warga Semarang. Begitu di launching belum lama ini, 420
unit yang ditawarkan W/R langsung ludes terjual, padahal harga yang ditawarkan
tidaklah murah. Harganya bervariasi mulai dari Rp 450 jutaan per unit,
tergantung luas dan posisi kamar apartemennya.
calon lahan Paragon City 2 | foto : DamarR SSCI |
Menurut Po, hotel yang akan berdiri nantinya tidak akan menyaingi Crowne
Plaza yang sekarang sudah eksis karena level bintangnya berbeda. Direncanakan,
hotel itu nantinya akan dikelola Peninsula Park Singapura. Untuk menjembatani
dua bangunan Paragon itu, nantinya dibuat semacam penghubung sehingga
memudahkan pengunjungnya dari Paragon 1 ke 2 atau sebaliknya.
‘’Paragon 2 tahapannya masih berjalan, jadi sementara gambarannya seperti
itu. Investasinya pun masih dalam penghitungan, belum bisa kita rilis saat ini.
Secepatnya kita realisasikan untuk membuat Semarang semakin metropolis,’’ ujar
Po didampingi Head of Corp Finance Pollux Properties, Donisius Adi.
Bagi pengusaha yang memulai bisnis di sektor garmen di tahun 1980 ini,
kota Semarang menjadi prioritas utama dalam pengembangan bisnisnya. Po juga
sukses mendirikan Pollux Properties Ltd yang berbasis di Singapura pada tahun
1999 dan mencatatkan diri di Bursa Singapura satu tahun sesudahnya. Proyeknya
pun cukup banyak di Singapura, Jakarta, dan Semarang.
Menurut Po, gaya hidup masyarakat Jawa Tengah dan khususnya di Semarang
kini sudah cukup tinggi. Kebanyakan warga yang tinggal di kota ini menyukai
berbelanja di luar negeri karena merasa belum ada pusat belanja yang sesuai
dengan keinginan.
‘’Kota Semarang boleh jadi agak tertinggal dibanding kota besar lainnya.
Namun perlahan-lahan mulai bergerak mengejar ketertinggalannya. Salah satunya
ketika saya masih tinggal di Australia, dihubungi Pak Wali Kota untuk
berinvestasi, karena dia memiliki misi, selama kepemimpinannya, Semarang harus
ada 20 gedung pencakar langit,’’ tutur Direktur Utama PT Mutiara Matahari
Makmur Senantiasa (M3S), dokter Setiawan selaku pengembang Apartemen Mutiara
Garden.
Potensi Kota Semarang, kata dia tidak kalah dengan kota-kota lainnya.
Dengan membangun apartemen itu, jumlah tenaga kerja yang diserap cukup banyak.
Belum lagi pembangunan gedung tinggi lainnya yang sekarang ini masih dalam
proses.
Terpisah, Kepala Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Semarang Eko Cahyono
mengatakan, misi Pemerintah Kota Semarang dalam mewujudkan Semarang Setara
dengan kota-kota lain baik di Jawa Tengah maupun kota besar di Indonesia akan
terwujud dengan terus berdirinya gedung-gedung tinggi.
‘’Dalam lima tahun ini, target 20 gedung yang akan berdiri harus
terpenuhi. Meski kebanyakan yang dibangun apartemen dan hotel, setidaknya,
Semarang akan menjadi kota metropolitan yang setara dengan kota lain,’’ katanya
ConversionConversion EmoticonEmoticon