.

Film Twaalf Uur Van Semarang, 12 Jam di Semarang


Satu lagi film yang didedikasikan untuk Kota Semarang akan diputar. Film berjudul Twaalf Uur van Semarang  (Dua Belas Jam di Semarang) merupakan sebuah karya yang dipersembahkan oleh komunitas Lopen Semarang dan kawan-kawan yang bekerjasama dengan Yayasan Widya Mitra dan Kedutaan Besar Belanda untuk Indonesia melalui program Shared Heritage Fund. Komunitas Lopen sendiri adalah sebuah komunitas atau wadah berbagi cerita dan berbagi ilmu mengenai sejarah terutama sejarah Kota Semarang. Film yang melibatkan potensi-potensi lokal dalam penggarapannya ini, menyajikan kemolekan dan keberagaman Kota Semarang yang dikemas menjadi sebuah film berlatarkan sejumlah lokasi di Semarang. Pemutaran Twaalf Uur van Semarang  (Dua Belas Jam di Semarang) ini akan dilaksanakan pada :

Tanggal : Sabtu, 28 Maret 2015
Waktu : 10.00 | 11.30 | 13.00 | 14.30
Tempat : Ruang Theater Gedung PIN SEMAR (Pusat Informasi Semarang) Komplek Balaikota Semarang
Acara : Nonton bareng Film Twaalf Uur Van Semarang
HTM : Gratis untuk Umum

Sinopsis :

Film Twaalf Uur van Semarang  (Dua Belas Jam di Semarang) menyajikan kemolekan dan keberagaman Kota Semarang yang dikemas menjadi sebuah film berlatarkan sejumlah lokasi di Semarang. Cerita bermula dari pukul 6 petang dan berakhir pada pukul 6 pagi, waktu dimana konon Semarang menunjukkan pesona terindahnya. Sebagai kota pelabuhan utama di Jawa Tengah, Kota Semarang tidak pernah tidur. Bahkan di beberapa tempat seperti di Pelabuhan, Pasar, dan Stasiun, geliat aktivitasnya justru telah dimulai di kala sebagian besar warga Semarang sedang terlelap dalam tidurnya. Hal-hal kecil yang mungkin tidak disadari padahal dekat dengan kehidupan sehari-hari semacam itulah yang akan kami angkat dalam film ini. Film yang secara keseluruhan hanya diselesaikan dalam waktu empat bulan ini, terhitung mulai akhir Desember 2014 sebenarnya memiliki empat cerita berbeda didalamnya yakni yang pertama, makan, bercerita mengenai perjalanan sebuah panganan sebelum dihidangkan. Yang kedua, bercerita tentang Jaka, Jaka adalah seorang pelarian dari Jakarta karena masalah narkotika yang pindah ke Kota Semarang untuk hijrah dari dunia kelamnya diuji. Yang ketiga, bercerita mengenai kisah perjalanan Amat dan Toni, sepasang sahabat karib yang berencana menghabiskan malam minggu dengan menonton pertunjukkan Gambang Semarang. Dan yang terakhir adalah kisah dari Daniel untuk menemani ayahnya dalam perjalanan ke Semarang.

Bagaimana keseruan dan cerita selengkapnya?, jangan sampai terlewatkan nonton bareng film Twaalf Uur van Semarang (Dua Belas Jam di Semarang)!

Informasi :
Komunitas Lopen Semarang
Jalan Singosari Raya No.29 Semarang
Facebook : https://id-id.facebook.com/LopenSemarang
Twitter : @lopenSMG

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *