2 Mei 2013 – Hari Ulang Tahun Kota Semarang adalah hari milik seluruh warga kota Semarang. Kota ini terus berkembang dengan pesat karena warganya yang ikut nyengkuyung, dengan semangat dan guyub sehingga kota semakin menjadi lebih baik. Tepat jika peringatan HUT ke-466 Kota Semarang kali ini mengusung tema “Wujudkan Semangat Kebersamaan, Membangun Semarangku, Kebangganku”.
Retrospeksi dan introspeksi merupakan keniscayaan dalam mensyukuri
dan memaknai perjalanan Kota Semarang yang telah mencapai 466 tahun. Belajar
dari masa lalu, membuka ingatan atas prestasi maupun penghargaan yang telah
diraih bersama, mengevaluasi kelemahan dan kekurangan yang terjadi untuk
selanjutnya dijadikan titik awal membangun tekad, komitmen, dan kebersamaan
dalam melakukan perbaikan serta percepatan program pembangunan di masa masa
yang akan datang demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Tak keliru jika tema yang diangkat dalam peringatan HUT Ke-466 Kota
Semarang adalah “Wujudkan Semangat Kebersamaan, Membangun Semarangku,
Kebangganku”. Tema ini menyiratkan makna bahwa kebersamaan merupakan modal yang
mampu melahirkan sebuah kekuatan untuk dapat melaksanakan program program
pembangunan demi tercapainya Visi Kota Semarang 2012 – 2015, “Terwujudnya
Semarang sebagai Kota Perdagangan dan
Jasa yang Berbudaya menuju Masyaratak yang Sejahtera”.
Kota Semarang adalah ibukota provinsi Jawa Tengah. Semarang merupakan
kota yang saat ini dipimpin oleh Plt Wali
Kota Hendrar Prihadi SE MM, terus melaksanakan pembangunan untuk
memajukan kota Semarang yang sudah baik, menjadi lebih baik lagi.
Kini, kota ini telah mencanangkan slogan “Waktunya Semarang Setara” atau
“Waktunya Semarang Kota Sejahtera” dan bisa bersanding setara dengan kota kota
besar lain di Indonesia.
Tentu itu bukan sebatas slogan semata. Untuk mewujudkannya, program
program pendukung digulirkan. Pada 24 Maret 2011, Gerakan terpadu bidang Kesehatan,
Ekonomi, Pendidikan,
Infrastruktur, dan Lingkungan atau disingkat Gardu Kempling diluncurkan. Sebuah
program dengan pengertian Gerakan terpadu pengentasan kemiskinan yang mencakup
segala aspek dan terangkum dalam 5 bidang, yaitu kesehatan, ekonomi,
pendidikan, infrastruktur dan lingkungan.
Diharapkan melalui Program gardu Kempling, angka kemiskinan Kota Semarang
yang mencapai 24,62% (2011) atau sebesar 111.558 KK (398.009 Jiwa) dapat
berkurang 2% atau lebih setiap tahunnya sampai dengan tahun 2015.
Kini dua tahun sudah Gardu Kempling hadir di tengah tengah
masyarakat Kota Semarang.
Program atau upaya percepatan penanggulangan kemiskinan di Semarang ini pun
mencatat sejumlah pencapaian keberhasilan yang meyakinkan. Bukan saja sukses,
program unggulan Pemkot Semarang ini
terbukti berhasil melampaui canangan target sebesar minimal 2 persen per tahun,
dari total penduduk miskin di Kota ATLAS ini.
Sapta Program – Program Gardu Kempling tak lain merupakan bentuk
operasional dari sapta program yang bertujuan besarnya adalah untuk
pencapaian Visi Kota Semarang sebagai “Kota Perdagangan dan Jasa
yang berbudaya menuju masyarakat sejahtera”.
Sapta program sendiri meliputi penanggulangan kemiskinan dan
pengangguran, penaganan rob dan banjir, peningkatan pelayanan publik,
peningkatan infrastruktur, peningkatan kesetaraan gender, peningkatan pelayanan
pendidikan dan peningkatan pelayanan kesehatan. Ketujuh program ini, merupakan
pijakan menuju “Waktunya Semarang Setara (Kota Sejahtera)”.
Dengan kesungguhan, komitmen, kebersamaan, ikhtiar dan kerja keras selama ini
dari semua komponen masyarakat, Kota Semarang terus menunjukkan perbaikan di
berbagai bidang. Di bidang pendidikan, pada tahun 2012, Angka Partisipasi Kasar
(APK) di jenjang SD/MI sebesar 105,9%, sedangkan di jenjang pendidikan menengah
sebesar 119,56%. Kemajuan di bidang pendidikan juga ditunjukkan dengan Angka
Melek Huruf (AMH) yang mencapai 99,8%.
Di bidang kesehatan, Usia Harapan Hidup (UHH) di Kota Semarang
menunjukkan peningkatan dari 72,18 pada 2011 menjadi 72,3 pada tahun 2012.
Sementara Angka Kematian Ibu (AKI) mengalami penurunan dari 31 kasus pada tahun
2011 menjadi 22 kasus pada tahun 2012.
Di bidang pekerjaan umum, pembangunan juga
menunjukkan kemajuan yang bisa dirasakan masyarakat. Peningkatan jalan di
wilayah penggiran, peningkatan pedestrian jalan dengan konsentrasi di wilayah
pusat perkotaan, pemasangan penerangan jalan umum di 16 kecamatan, koridor
utara, timur, dan beberapa wilayah pinggiran. Pembangunan saluran drainase di
15 ruas saluran sebagai upaya mengurangi genangan banjir serta optimalisasi da
operasionalisasi pompa banjir yang tersebar di 35 titik pompa banjir.
Pertumbuhan ekonomi Kota Semarang juga mengalami kenaikan sebesar 12,72%,
dari 48 triliun pada 2011 menjadi 54 Triliun pada tahun 2012. Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) juga menunjukkan perkembangan positif, dari 22 triliun
pada 2011 menjadi24 Triliun pada 2012 atau mengalami peningkatan 6,17%.
Sejumlah penghargaan yang dianugerahkan untuk kota Semarang, merupakan
buah dan kerja keras, kerjasama, dan kebersamaan seluruh komponen masyarakat
yang nyengkuyung dalam mewujudkan kemajuan pembangunan di kota tercinta ini.
Melalui momentum peringatan HUT ke-466 Kota Semarang ini, ada beberapa
catatan yang mesti digarisbawahi bahwa tidak ada yang bisa membangun dan
memajukan Kota Semarang selain warga masyarakatnya sendiri. Sejalan dengan tema
HUT tahun ini, semangat kebersamaan, kekeluargaan, persatuan dan kesatuan,
nyengkuyung bareng bareng membangun Kota Semarang perlu terus dipupuk dan
dijaga.
Dirgahayu Kota Semarang. Semoga Hari Jadi yang Ke-466 ini menjadi
momentum tumbuhnya motivasi dalam diri seluruh masyarakat Kota Semarang untuk
berbuat yang lebih baik demi kemajuan kota tercinta ini.