Ilustrasi |
Ditambahkan, untuk reaktivasi menuju Pelabuhan Tanjung Emas sendiri akan diprioritaskan di tahun 2015. Rel yang sudah puluhan tahun tidak beroperasi tersebut, akan dihidupkan kembali. “Jalur yang dibuat nanti sepanjang 3 kilometer. Penyediaan lahan dilakukan Daop IV Semarang untuk fisiknya dikerjakan Satker,” imbuhnya. Mengingat jalur penghubung menuju pelabuhan sebagian tergenang rob, lanjutnya, maka Satker akan menggunakan Teknologi Matras Bambu, atau menggunakan bambu sebagai lantai kerja. Adapun anggaran fisik diperkirakan mencapai sekitar Rp 120 miliar.
General Manager Terminal Peti kemas Semarang (TPKS), Iwan Sabatini mengungkapkan, saat ini untuk terminal peti kemas sudah siap jika reaktivasi dilakukan. Kesiapan baik dari sisi lahan sudah ada, serta pengembangan terminal juga sudah sejalan dengan rencana reaktivasi jalur KA. “Dengan reaktivasi jalur KA menuju pelabuhan Tanjung Emas Semarang, akan mengurangi beban jalan raya, karena sebagian pengangkutan peti kemas bisa melalui jalur KA. Dan hal itu tentu akan mengurangi kemacetan di sepanjang jalur pantura,” ungkapnya. Oleh karena itu, jelasnya, pihaknya sangat berharap, reaktivasi bisa segera dilakukan. “Kalau kita secara infrastruktur sudah siap, tinggal bagaimana PT KAI. Kami sangat berharap bisa segera dilakukan,” tandasnya.