SEMARANG – Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Semarang berencana mengoperasikan bus rapid transit (BRT) koridor II pada 1 Oktober mendatang.
Untuk tahap pertama, BRT dengan rute Terboyo–Sisemut, Ungaran tersebut akan dioperasikan 10 unit bus. “Dari daerah atas (Ungaran) akan kami jalankan lima unit dan dari arah bawah juga lima unit.Awal November nanti kami akan tambah lagi jadi 20 armada agar pelayanan kepada masyarakat bisa dilakukan dengan baik,” kata Kepala Dishubkominfo Kota Semarang Ednawan Haryono kemarin.
Di tahap pertama koridor II ini Ednawan belum berani spekulasi mengenai target jumlah penumpang maupun pendapatan. Dia berharap pengoperasian koridor II bisa menghasilkan pemasukan yang sama seperti BRT koridor I, Mangkang–Penggaron.Tarif yang dikenakan tidak berubah, yakni Rp3.500. Mengenai pendukung koridor II berupa shelteryang rusak dan kotor akan diperbaiki sebelum BRT dioperasikan.“Saat ini sudah punya 40 shelter, totalnya butuh 54 shelter. Bantuan dari provinsi sebanyak enam shelter sedang dibangun, sementara delapan shelter sisanya akan anggaran di perubahan,”papar Ednawan.
Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Djunaidi menilai penyediaan angkutan berbasis massa diharapkan mampu mengurangi beban jalan. Secara bertahap, di masa mendatang moda transportasi tersebut diminati masyarakat sehingga jumlah kendaraan pribadi dan roda dua bisa berkurang.
ConversionConversion EmoticonEmoticon