SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berencana
meluncurkan kembali dua koridor baru Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang
akhir tahun nanti. Rencana penambahan Koridor 5 dan 6 itu masih dalam tahap penyusunan detail
engineering design (DED). Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
(Dishubkominfo) Kota Semarang Agus Harmunanto berharap penyusunan DED dapat
selesai secepatnya sehingga bisa segera diajukan ke DPRD untuk dibahas di APBD
Perubahan 2015. “Jadi, kita memang berencana membuat 8 koridor BRT Trans Semarang. Nah
untuk koridor 5 dan 6 ini kita memang menginginkan agar bisa meluncurkannya
pada tahun ini,” katanya kemarin. Agus Harmunanto berharap pengajuan penambahan dua koridor BRT Trans Semarang
nantinya disetujui dewan. Tujuan penambahan koridor untuk meningkatkan dan
mengembangkan pelayanan transportasi umum yang baik dan memadai bagi
masyarakat. Sementara rute dua koridor baru ini akan lebih difokuskan untuk
menjangkau daerah kampus seperti Universitas Diponegoro (Undip), Universitas
Negeri Semarang (Unnes), dan Universitas PGRI Semarang (UPGRIS). Koridor ini tetap akan terkoneksi dengan koridor lainnya yang sudah ada di
Jalan Pemuda. “Sedangkan untuk pengadaan busnya kita tidak akan mengandalkan
bantuan dari pemerintah pusat. Kita akan mengupayakan bisa melakukan pengadaan
sendiri bekerja sama dengan konsorsium,” katanya.
Kepala Badan Layanan Umum (BLU) BRT Trans Semarang Joko Umboro Jati
menambahkan, penambahan dua koridor ini masih dalam kajian yang melibatkan dari
akademisi, sehingga belum diputuskan terkait rute, ukuran dan jumlah bis,
jumlah shelter , termasuk anggaran yang dibutuhkan. “Jangkauan sampai ke Undip dan
Unnes memang termasuk yang dalam kajian, tapi berdasarkan topografi wilayahnya
sepertinya belum memungkinkan,” kata Agus. Masih banyak variabel yang harus dipelajari untuk menentukan rute koridor baru
BRT Trans Semarang. Untuk sementara, rute koridor 5 meliputi Meteseh-Klipang-Jalan Pemuda. Sedangkan untuk rute koridor 6 adalah Genuk-Banjardowo (lewat
Jalan Woltermonginsidi)-Jalan Pemuda.“Tapi kita menunggu hasil kajian akademisi, kita harapkan pertengahan Maret
nanti sudah selesai, jadi pada pembahasan (anggaran) perubahan (koridor baru)
bisa diajukan,” ucapnya.