Ilustrasi SORR (skyscrapercity.com) |
SEMARANG - Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional V menegaskan
rencana pengembangan jalur lingkar Semarang atau Semarang Outer Ring Road
(SORR) akan direalisasikan dalam konsep tol guna mendukung aksesibilitas jalan
darat di Jawa Tengah. Kepala BBPJN V Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Hedy Rahadian mengungkapkan pihaknya telah memasukkan SORR ke dalam masterplan sebagai
jalan bebas hambatan. Penetapan tersebut, jelasnya, dilakukan guna mendukung
akses Tol Semarang-Solo yang sebagian sudah direalisasikan. “Konsepnya dalam masterplan kami itu jalan tol sehingga akan
ada jalinan tol yang menjadi backbone di wilayah Jateng dan pulau
Jawa pada umumnya,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (24/2/2015). Hedy menuturkan proyek itu telah terdaftar dalam pipeline pengembangan
proyek pemerintah pusat. Dia menyatakan adanya kemungkinan proyek tersebut
dimasukkan dalam rencana strategis pemerintah. Namun, penetapan waktu realisasi
pengembangan akses tersebut masih akan ditentukan kemudian. Walaupun begitu, Hedy mengatakan pihaknya akan terus mendorong upaya
Pemerintah Kota Semarang dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk
merealisasikan SORR. Pasalnya, waktu perjalanan atau travel time di
pulau Jawa relatif sangat jauh dibandingkan dengan negara lain. “Sekarang travel time di Jawa sangat buruk, yakni 2,7 km per
jam. Padahal di negara lain 1,5 jam per km,” ujarnya. Hedy menuturkan SORR merupakan bagian dari upaya pemerintah mengembangkan
jalan lingkar di sejumlah wilayah. Realisasi pengembangan jalan lingkar bebas
hambatan juga akan didorong di Yogyakarta dan di Surabaya. Di Jawa Tengah, lanjutnya, pengembangan SORR dan jalan lingkar di
Yogyakarta akan memberikan menghubungkan akses bebas hambatan alternatif di
wilayah selatan. “Pengembangan jalan radial yang jadi concern kami ada di
Semarang dan Yogyakarta. Kalau di Jawa Timur ada di Surabaya dan sudah
mendekati eksekusi pengembangan,” ungkapnya.