.

Memrihatinkan, Semarang Tak Dikenal Para Delegasi


image
Saya sudah tawarkan kota Semarang, tapi mereka tidak tahu di mana letak kota Semarang.
--- Benk Mintosih, penggiat wisata
SEMARANG, suaramerdeka.com - Memrihatinkan dan kasihan, banyak tamu dari negara-negara Asia seperti China, India, Malaysia, Brunei Darussalam dan Singapura, tidak tahu di mana letak Kota Semarang.
Para tamu itu adalah 131 buyersyang diundang dalam acara Table Top Meeting yang diprakasai ASITA, yakni asosiasi para agen travel dunia yang berlangsung di Jogja dari 31 Mei - 2 Juni 2012. Acara ini untuk menjual potensi wisata di Jogja berupa aset wisata dan tempat-tempat kuliner dengan mempertemukan stakeholderpariwisata dengan pihak buyersdari berbagai negara itu. 
Ketua Badan promosi Pariwisata Semarang, Benk Mintosih yang hadir dalam acara itu, serta merta menawarkan berbagai potensi wisata tentang kota Semarang, dari keunikan-keunikan calender of events sampai tempat-tempat wisata seperti Klenteng Sam Poo Khong dan Lawang Sewu.
"Tapi jujur saja, para tamu delegasi itu tidak satu pun yang mengenal Kota Semarang. Kata mereka, Semarang where is it? Fakta ini kan memrihatinkan kita," kata Benk Mintosih, Selasa (5/6) di kantornya Hotel Horison Semarang.
Selaku penggiat pariwisata Kota Semarang, Benk Mintosih mengkuatirkan dnegan kondisi itu, akan mempengaruhi persiapan acara serupa yang akan digelar di kota Semarang akhir Juli 2013 mendatang.
Semarang mendapat kehormatan menjadi tuan rumah Indonesia Corporate Meeting (ICM), yakni pertemuan buyers (pembeli) dan seller (penjual) terbesar bagi dunia perhotelan dan travel agent se Indonesia.
Sebagai wilayah yang dikembangkan sebagai kota MICE (Meeting, Insentive, Conference, Exibhition), Kota Semarang langsung ditunjuk oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar, setelah sebelumnya unsur dari perhotelan, travel agent dan pemerintah (disbudpar) di Semarang maju ke Kemenparbud di Jakarta.

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *