.

"Semarang Old City Creative City", Sebuah Aksi Penyelamatan Kota Lama

SEMARANG, suaramerdeka.com -Berawal dari kegelisahan akan ruang terbuka publik, heritage space serta runtuhnya satu persatu bangunan kuno di kompleks Kota Lama Semarang, membuat Komunitas Koentjikota menggagas sarasehan kreatif & pertunjukan musik kontemporer dalam acara "Semarang Old City Creative City" (SOCCC) yang akan diselenggarakan pada Sabtu (6/7) di Oudetrap Gallery, Kota Lama Semarang.
Rangkaian acara SOCCC dibagi menjadi dua sesi utama yakni Creative Dialogue & Creative Stage. Membawa tema "Ruang Terbuka Publik dan City Branding di Kota Lama Semarang dengan Problema dan Potensinya", Creative Dialogue akan menghadirkan narasumber dan praktisi yang kompeten di bidangnya, seperti Albertus Kriswandono, seorang praktisi arsitektur/ Badan Pengelolaan Kawasan Kota Lama (BPK2L), Parfi Khadiyanto seorang praktisi planologi/ tata kota, Yogi sebagai penduduk Kota Lama, dan Djoko Setiabudi seorang praktisi komunikasi/ strategi branding.
Sementara, Creative Stage akan dimeriahkan oleh kelompok musik/ band yang akan membawa penonton dalam atmosphere Kota Lama Semarang, selain dengan mengusung dress code vintage bagi yang ingin menghadiri acara ini.
Grup musik Terasku akan membawakan musik dramatis yang syarat akan ironi & issue sosial. Jazz Ngisoringin dengan beat musik Jazz & Rentjang-Rentjong dengan keroncong gaul ala anak muda akan memeriahkan suasana. Alunan musik Folk akan dibawakan oleh Oldyoung. Sementara Gambang Semarang Art Company (GSAC) rencananya akan membawakan konsep special pada acara kali ini.
Diharapkan, "Semarang Old City Creative City" dapat menjadi aksi nyata penyelamatan Kota Lama Semarang sebagai Kota Kreatif menuju World Heritage City. Acara non profit, gratis & terbuka untuk umum sebagai komitmen Komunitas Koentjikota terhadap pentingnya edukasi dan informasi kepada masyarakat luas terlebih generasi muda tentang segala masalah dan potensi besar yang dimiliki Kota Lama Semarang. 

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *